Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Koperasi
Meroketnya
harga minyak dunia, akhirnya membuat Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) pada Mei lalu. Dalam Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi yang
dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,
Pemerintah menyatakan kenaikan harga BBM bersubsidi agar tak mengancam APBN
2008-2009.
Dengan
menaikkan harga bahan bakar minyak yang mencapai maksimal 30 persen, pemerintah
akan mendapatkan penurunan subsidi BBM sebesar Rp 35 triliun. Seluruh dana
tersebut akan dialihkan untuk membantu 19,1 juta rumah tangga miskin di
Indonesia. Pemerintah merasa yakin, kenaikan BBM tadi masih bisa ditanggung
masyarakat. Kenaikan ini pun disusul dengan program pemberian kompensasi kepada
rakyat miskin.
Kenyataan
di lapangan, kenaikan harga BBM telah berimbas pada kenaikan harga bahan-bahan
pokok. Kenaikan tersebut dipicu oleh kenaikan biaya produksi sehingga
menyebabnyan harga-harga barang naik. Sementara itu, program Bantuan Langsung
Tunai (BLT) yang didistribusikan pada Juli 2008 ini belum menjadi solusi jitu.
Apalagi telah terjadi berbagai permasalahan seperti simpang siurnya daftar
penerima BLT dan kadang kala tidak tepat sasaran.
Jika
melihat Kota Depok dengan jumlah warga miskin sebanyak 120 ribuan orang atau
sekitar 32 ribu Kepala Keluarga dari jumlah penduduk 1,4 juta jiwa, maka
gejolak kenaikan BBM akan sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baik dari level pengendara mobil mewah sampai pegawai yang hidup di rumah
kontrakan. Keadaan seperti ini harus dicermati dan segera dicarikan solusinya.
Beberapa
solusi dari permasalahan yang ditimbulkan oleh kenaikan BBM ini diantaranya
adalah membuka lapangan kerja baru sebagai sarana pendokrak nilai ekonomis
warga. Serta memberikan pinjaman dana yang dapat menyegarkan ekonomi masyarakat
yang cenderung menciut tersapu dampak BBM.
LKPD
sebagai lembaga yang konsen dalam menilik kebijakan dan dampak kebijakan
pemerintah memandang perlu adanya solusi dalam penanganan dampak kenaikan BBM
ini. Setelah melakukan kajian, maka pilihan alternatif solusi itu adalah
melalui koperasi. Soko guru perekonomian Indonesia ini sudah terbukti mampu
menjawab permasalahan ekonomi di negeri ini. Langkah taktis yang diambil LKPD
berupa merintis pembentukan koperasi-koperasi di wilayah Depok guna
menghidupkan kembali perekonomian masyarakat.
Pemilihan
koperasi sebagai sarana perbaikan ekonomi rakyat karena koperasi merupakan
badan hukum yang solid dan teruji ketika krisis berlangsung, sehingga dengan
alasan itu maka program yang dibuat dapat dilakukan lebih efektif. Dalam
pembentukkan koperasi ini, LKPD melakukan bentuk kerjasama dengan
Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai mitra kerjanya. Untuk tahap awal LKPD
telah membentuk koperasi di berbagai kelurahan di Depok. Harapan LKPD, nantinya
koperasi ini mempunyai nasabah-nasabah atau jaringan berupa toko-toko dan
warung.
REVIEW
JURNAL
1.
ABSTRAK
Meroketnya harga minyak dunia, akhirnya membuat Pemerintah
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah menyatakan kenaikan harga
BBM bersubsidi agar tak mengancam APBN 2008-2009. Dengan menaikkan harga bahan bakar minyak yang mencapai
maksimal 30 persen, pemerintah akan mendapatkan penurunan subsidi BBM sebesar
Rp 35 triliun. Seluruh dana tersebut akan dialihkan untuk membantu 19,1 juta
rumah tangga miskin di Indonesia. Pemerintah merasa yakin, kenaikan BBM tadi
masih bisa ditanggung masyarakat. Kenaikan ini pun disusul dengan program
pemberian kompensasi kepada rakyat miskin.
Kenyataan
di lapangan, kenaikan harga BBM telah berimbas pada kenaikan harga bahan-bahan
pokok. Kenaikan tersebut dipicu oleh kenaikan biaya produksi sehingga
menyebabnyan harga-harga barang naik. Sementara itu, program Bantuan Langsung
Tunai (BLT) yang didistribusikan pada Juli 2008 ini belum menjadi solusi jitu.
Apalagi telah terjadi berbagai permasalahan seperti simpang siurnya daftar
penerima BLT dan kadang kala tidak tepat sasaran.
2.
POIN-POIN
·
Pemerintah
menyatakan kenaikan harga BBM bersubsidi agar tak mengancam APBN 2008-2009.
·
Kenaikan
tersebut dipicu oleh kenaikan biaya produksi sehingga menyebabnyan harga-harga
barang naik
·
LKPD sebagai
lembaga yang konsen dalam menilik kebijakan dan dampak kebijakan pemerintah
memandang perlu adanya solusi dalam penanganan dampak kenaikan BBM ini.
·
Langkah
taktis yang diambil LKPD berupa merintis pembentukan koperasi-koperasi di
wilayah Depok guna menghidupkan kembali perekonomian masyarakat.
·
Pemilihan
koperasi sebagai sarana perbaikan ekonomi rakyat karena koperasi merupakan
badan hukum yang solid dan teruji ketika krisis berlangsung, sehingga dengan
alasan itu maka program yang dibuat dapat dilakukan lebih efektif.
·
Harapan
LKPD, nantinya koperasi ini mempunyai nasabah-nasabah atau jaringan berupa
toko-toko dan warung.
·
Departemen
Koperasi menggulirkan program nasional untuk meningkatkan daya beli masyarakat
melalui pemberdayaan ekonomi.
3. PENUTUP
Jadi
ending yang ingin diraih LKPD adalah berupa pemberian kemudahan peminjaman
modal kepada 25 warung yang akan mendapatkan bantuan, masing-masing 4 juta
rupiah. Sehingga mereka mampu meningkatkan kapasitas omsetnya. Dengan
bertambahnya omset diharapkan akan bertambah keuntungan mereka. LKPD berharap
daya beli mereka secara ekonomi juga semakin baik. Jika itu bisa bergulir
secara baik hingga waktu 6 bulan sampai 1 tahun, taraf hidup mereka pastinya
akan lebih baik dari sebelumnya. Karena problem yang terjadi selama ini
dikalangan pengusaha kecil khususnya adalah masalah pendanaan dan
pengawalan menejemen.
NAMA KELOMPOK :
MUHAMAD WILDAN A (24210615)
ADITIYA AMANDA (20210181)
MUHAMMAD RASYIID (24210779)
AGUNG MAULANA (20210294)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar